Diduga Jadi Korban Kekerasan, Dokter Muda Malaysia Bunuh Diri
elbrata entertainment
Last Updated
2024-09-17T04:45:25Z
Kasus perundungan atau bullying di rumah sakit tidak hanya
terjadi di Indonesia. Baru-baru ini, seorang warganet bernama YS Tay
membagikan kabar memilukan di Facebook tentang saudara perempuannya, dr
Tay Tien Yaa, seorang dokter spesialis muda di Malaysia yang bunuh diri
akibat mengalami perundungan di Rumah Sakit Lahad Datu, Sabah.
Dilansir dari World of Buzz, Selasa (17/9/2024), dr Tay yang
baru saja menyelesaikan gelar magister patologi kimia pada 2023 dan
menikah pada tahun yang sama, memulai tugasnya di Rumah Sakit Lahad Datu
pada 19 Februari 2024. Dia diangkat sebagai kepala unit patologi kimia .
Selama beberapa bulan tinggal berjauhan dengan suaminya di Sabah, dr
Tay bekerja keras untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di
rumah sakit tersebut. Ia memperbaiki fasilitas dan berusaha meningkatkan
akurasi diagnosis. Namun, 6 bulan kemudian, dr Tay ditemukan meninggal
dunia.
Dr. Tay, yang tinggal jauh dari suaminya selama beberapa bulan di Sabah, bekerja keras untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rumah sakit, memperbaiki fasilitas, dan berusaha meningkatkan akurasi diagnosis. Dr. Tay, bagaimanapun, ditemukan meninggal dunia enam bulan kemudian.
YS Tay menyatakan, "Pada 29 Agustus, pihak rumah sakit menginformasikan keluarga tentang berita duka ini. Dr. Tay Tien Yaa meninggal dunia akibat bunuh diri."
Dr. Tay digambarkan oleh teman-teman dan rekan kerjanya sebagai orang yang tekun, rendah hati, dan sangat berdedikasi. Semua orang melihat sifat-sifat luar biasa ini dalam dirinya.
YS Tay menjelaskan bahwa Dr. Tay diduga dilecehkan oleh kepala departemen tempatnya bekerja. "Kepala departemen yang tidak bertanggung jawab itu adalah satu-satunya orang yang membuat hidupnya menderita." Dia menyatakan bahwa dia melakukan hal-hal yang melampaui kapasitasnya dan menghambat kemajuan unit.
Sementara itu, Dzulbaharin Ismail, Kepala Polisi Daerah Lahad Datu, menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui adanya posting di media sosial dari anggota keluarga dr Tay yang menyebutkan bahwa mereka adalah korban bunuh diri karena diduga mengalami perundungan. Sejauh ini, pihaknya belum dapat memastikan apa sebenarnya yang menyebabkan kejadian tersebut. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil dari Departemen Kimia.
Dzulbaharin Ismail mengatakan kepada media Malaysia Kosmo pada Senin (16/9/2024), "Berdasarkan hasil penyelidikan, sejauh ini belum menunjukkan adanya unsur pidana."