Cuaca buruk menghentikan evakuasi pilot helikopter Intan Angkasa yang dilaporkan diserang orang tak dikenal (OTK) di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Menurut Kapolres Mimika AKBP I Komang Budiartha, tim penyelamat tidak dapat menembus hujan lebat di sekitar lokasi kejadian di distrik Alama.
Ketika dikonfirmasi, Budiartha mengatakan, "Tim (evakuasi) telah kembali, cuaca tidak mendukung. Hujan deras di sana (TKP)."
"Tim akan kembali melakukan evakuasi besok, semoga cuaca mendukung," katanya.
"Kami belum bisa pastikan karena tim (evakuasi) belum bisa sampai ke tempat kejadian," kata Budiartha tentang kondisi terakhir pilot Glen Malcolm Conning setelah serangan OTK.
Sebuah laporan menyatakan bahwa pilot helikopter Intan Angkasa MD-500 ER dengan nomor penerbangan PK-IWN dianiaya oleh orang tak dikenal saat mendarat di lapangan terbang Alama di Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada hari Senin, 5 Agustus 2024.
Helikopter yang disewa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, yang membawa tenaga kesehatan Puskesmas Alama, berangkat dari hanggar Bandara Cargo UPBU Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 09.35 WIT. Helikopter itu harus tiba di distrik Alama pukul 10.25 WIT dan kembali ke Timika pukul 11.00 WIT.
Helikopter menampung enam orang, empat dewasa dan dua anak-anak: Kolariak (dewasa), Hasmaya (dewasa), Demianus (dewasa), Ferni (anak-anak), Naomi (dewasa), dan Hafidan (anak-anak).
“Beban penumpang 318 kg dengan bobot bagasi 86 kg,” kata Budiartha.
Helikopter kedua yang dipiloti Geoffrey Foster kemudian menuju Alama, dan dia sempat melihat helikopter yang dipiloti Glen Malcolm ditahan oleh OTK.
Dari ketinggian, mereka menyaksikan bahwa helikopter itu masih beroperasi dan pilotnya telah mengalami luka-luka. Pilotnya diperkirakan meninggal dunia. Menurut Budiartha, beberapa orang sudah dijejer sama OTK.